Langsung ke konten utama

Ideologi Terkenal Dari Seluruh Dunia

 Negara adalah organisasi yang teramat rumit, namun di balik kerumitannya, ada satu ajaran atau tata cara yang dianut untuk melandasi seluruh proses dalam hal mengatur berjalannya sebuah negara. Di bawah ini akan saya jabarkan tentang ajaran-ajaran yang biasa di anut negara-negara di dunia.

1. Nazisme

 Paham bentukan diktator Jerman ini di kenal sebagai salah satu paham dengan aturan terkejam di dunia. Para penganut Nazisme menganggap diri mereka termasuk dalam golongan Arya atau golongan termurni daripada golongan-golongan lainnya. Hal inilah yang menjadi dasar pembantaian Yahudi,Gipsy,Slavia dan kaum-kaum lemah secara besar-besaran kala itu.
Penganutnya adalah Jerman itu sendiri saat masih di pimpin oleh Adolf Hitler.

2. Anarkisme

 Paham yang satu ini mengajarkan pada para penganutnya bahwa kesejahteraan sejati harus di raih manusia itu sendiri, tanpa campur tangan ataupun intervensi dari pihak-pihak yang berada di atasnya.  Ajaran ini lah yang membuat kaum anarkis dengan tegas menyatakan bahwa negara, pemerintahan, ataupun lembaga-lembaga yang bersifat mengatur gerak-gerik manusia harus di hapuskan. Cara yang di gunakan kaum anarkis cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
 Paham ini di anut Spanyol dan Russia di masa lalu.

3. Fasisme

 Fasisme berawal dari Nazisme milik Hitler yang kemudian di kembangkan oleh Benito Mussolini, diktator dari Italia. Paham ini terkenal karena keotoriterannya dalam pemerintahan. Tujuan negara adalah harga mati yang harus dicapai dengan segala cara. Paham ini juga membagi-bagi rakyatnya dalam beberapa kasta hingga rasisme pun tumbuh pesat di negara yang menganut paham ini.
 Paham ini banyak di anut negara Eropa seperti Italia, Jerman dan Spanyol.

4. Monarkisme

 Negara yang menganut Monarkisme biasanya selalu menjadikan raja mereka layaknya dewa. Semua keputusan yang di ambil sang raja adalah mutlak. Peran memimpin pemerintahan juga mengikuti garis keturunan sang raja sebelumnya hingga tidak ada kemungkinan golongan lain akan memimpin negara itu.
 Negara tetangga kita, Malaysia, adalah salah satu penganut Monarkisme.

5. Marxisme

 Karl Max adalah sosok di balik muncul nya paham ini. Banyak ahli menganggap paham ini amat kaya akan pemikiran tentang politik, ekonomi, dan sosial karena Karl Max menggabungkan tiga tata cara intelektual yang terkenal masa itu yaitu ilmu filsafat Jerman, teori politik milik Perancis, dan aturan ekonomi dari Inggris. Maksud utama dari paham ini adalah untuk meratakan kesejahteraan yang sebelumnya hanya di nikmati kaum kapitalis. Paham ini bertujuan untuk menghapus kepemilikan pribadi terhadap suatu hal agar hasil yang di dapat bisa di rasakan bersama-sama.
 Marxisme pernah di anut Portugal dan negara Eropa lainnya.

6. Konservatisme

 Paham yang satu ini adalah paham yang menjunjung tinggi adat budaya aslinya. Paham ini dengan keras melarang adanya perubahan atau modernisasi terhadap hal-hal yang sudah ada sejak dulu.  Nilai-nilai tradisional dalam lingkungan yang menganut ajaran ini dianggap sakral dan tak ada satupun yang berhak merombak ataupun menggantinya dengan hal baru.
 Hongaria adalah salah satu negara yang pernah menjadikan Konservatisme sebagai pahamnya.

7. Komunisme

 Paham yang satu pasti sudah tidak asing bagi kita semua bukan? Peristiwa 30 September 52 tahun yang lalu mencoreng nama Komunisme di Indonesia. Paham yang disebut-sebut anti agama ini sempat menjadi salah satu ideologi yang berhasil membentuk partai terbesar saat itu, PKI. Yang di ajarkan dalam paham ini persamaan kelas sosial hingga tak ada satupun kelas yang tingkatnya lebih tinggi di banding yang lain.
 Ideologi ini masih di gunakan di beberapa negara besar di dunia contohnya, RRC.

8. Liberalisme

 Liberalisme merupakan kebalikan dari paham-paham yang membela kepentingan sosial. Tujuan paham ini adalah memberikan kebebasan yang sangat tinggi pada setiap individu bahkan kebebasan untuk menolak pembatasan yang dilakukan pemerintahnya. Paham ini menganggap jika seorang individu di beri kebebasan, maka ia akan melakukan segala hal tanpa takut intervensi dari pihak lain dan hal itu dapat mendorong individu berbuat lebih untuk kemajuan negaranya.
 Negara adidaya saat ini adalah salah satu penganut paham Liberalisme.

9. Nasionalisme

 Lahir untuk negara, berjuang untuk negara, mati untuk negara. Itulah prinsip yang dijadikan dasar paham ini. Setiap penganutnya selalu terjebak dalam nasionalisme fanatis yang membakar semangat mereka. Bagi mereka, negara adalah hal terpenting di atas segalanya bahkan kehidupannya sendiri.  Penganut paham ini biasanya anarkis karena sering terjadi salah paham akibat fanatisme yang terlalu berlebihan.

10. Demokrasi

 Inilah paham yang sampai sekarang melandasi negara kita dalam mencapai visi dan misi nya. Paham ini memberikan rakyat peluang besar untuk menyatu dalam pemerintahan dan ikut mengawasi jalannya proses pembangunan negara. Hak pilih yang di berikan untuk rakyat agar bisa menentukan sendiri pemimpinnya adalah contoh nyata ideologi yang satu ini.
 Republik tercinta kita adalah penganut Demokrasi, Demokrasi Pancasila.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opini Saya Di Balik Iklan Sampoerna "Nanti Juga Lo Paham"

 Merek tembakau yang satu ini memang sudah terkenal seantero nusantara. Para penikmat batang rokok pun sudah sangat mengetahui tentang keistimewaan rokok yang satu ini. Namun kepopuleran rokok ini tak begitu saja datang. Salah satu senjata utama dalam pemasarannya adalah iklan yang persuasif. Sudah begitu banyak iklan yang di terbitkan oleh perusahaan milik Putera Sampoerna ini. Namun ada satu iklan yang sangat menarik perhatian saya belakangan ini dan artikel ini saya maksudkan untuk menjelaskan pendapat saya tentang iklan yang bersangkutan.  Iklan terbaru dari Sampoerna Mild yang satu ini sungguh mengundang rasa penasaran saya. Bagaimana tidak? Scene-scene yang ditampilkan dalam iklan ini mengingatkan saya terhadap hal-hal tertentu. Di bawah ini akan saya jelaskan scene-scene yang saya maksud.  Disini terlihat ada seorang pria yang menggunakan atribut serba hitam sedang berdiri sendirian di atas gedung. Dan opini saya...  Scene ini merupakan si...

Rancangan Global Melawan Kekuatan Islam

Islam. Agama tertua di dunia ini memang sudah tak di ragukan lagi kehebatannya. Hebat dalam pemerintahan, hebat dalam perekonomian, hebat dalam peperangan, dan yang pasti, hebat dalam ujian keimanan yang jika di lihat umat agama lain sangat berat untuk di jalani.  Islam juga di kenal sebagai agama yang rapi, teliti, disiplin, dan tegas namun selalu mengajarkan kasih sayang dan toleransi.  Sebagai sesama umat Islam, saya sangat bangga memiliki agama sekompleks dan serumit Islam. Aturan dan tata cara nya dalam menghadapi kehidupan sudah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW. Dengan kebijaksanaannya, ia berhasil membangun agama ini hingga bangsa barat pun takut tertinggal akan kemajuannya.  Namun seiring berjalannya waktu, iman para muslim semakin terkikis. Jika di lihat secara menyeluruh, kita dapat menyadari bahwa kita sedang di hancurkan dari segala sisi. Di bawah ini akan saya tuliskan poin-poinnya. 1.PENYERANGAN IDEOLOGI ISLAM  Jika kita teliti dalam m...

Pasal Penodaan Agama, Pantaskah Dipertahankan?

 Pasal kontroversial ini memang banyak mengundang pertanyaan dan debat yang tak berujung. Opini dari berbagai pihak memang tak bisa di salahkan karena sama-sama memiliki tujuan yang baik namun jika debat yang kian memanas itu tak juga menemukan solusi yang tepat, bisa-bisa negara kita ini pecah karena masalah SARA.  Baru-baru ini kita tahu bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terjerat kasus penodaan agama. Ia divonis 2 tahun penjara atas tuduhan menyinggung surah Al - Maidah dalam pelaksanaan programnya di Pulau Seribu. Jika kita menilik ke masa-masa sebelumnya, Ahok hanyalah satu dari sekian orang yang terjerat pasal ini. Nama-nama seperti Lia Eden, Arswendo, HB Jassin, dan lain-lain merupakan contoh jelas bahwa pasal ini layaknya pisau bermata dua.  Pasal ini bisa saja dijadikan senjata politik suatu pihak untuk menjatuhkan saingannya dalam birokrasi. Tak jarang pula vonis yang diterima terdakwa pun dianggap tidak adil dan terkesa...