Langsung ke konten utama

Pasal Penodaan Agama, Pantaskah Dipertahankan?

 Pasal kontroversial ini memang banyak mengundang pertanyaan dan debat yang tak berujung. Opini dari berbagai pihak memang tak bisa di salahkan karena sama-sama memiliki tujuan yang baik namun jika debat yang kian memanas itu tak juga menemukan solusi yang tepat, bisa-bisa negara kita ini pecah karena masalah SARA.
 Baru-baru ini kita tahu bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terjerat kasus penodaan agama. Ia divonis 2 tahun penjara atas tuduhan menyinggung surah Al - Maidah dalam pelaksanaan programnya di Pulau Seribu. Jika kita menilik ke masa-masa sebelumnya, Ahok hanyalah satu dari sekian orang yang terjerat pasal ini. Nama-nama seperti Lia Eden, Arswendo, HB Jassin, dan lain-lain merupakan contoh jelas bahwa pasal ini layaknya pisau bermata dua.

 Pasal ini bisa saja dijadikan senjata politik suatu pihak untuk menjatuhkan saingannya dalam birokrasi. Tak jarang pula vonis yang diterima terdakwa pun dianggap tidak adil dan terkesan subjektif. Ujung-ujungnya sudah pasti demo besar-besaran antara kaum pro dan kontra.
 Memang benar adanya bahwa beberapa lembaga sudah mengajukan rekomendasi untuk merubah ataupun menghapus pasal ini, namun dimana ada api disitu ada asap. Para pemuka agama terkenal dengan keras menyerukan bahwa jika pasal ini ditiadakan, eksistensi dan kesakralan agama bisa dengan mudah dinodai. Kedua belah pihak yang berdebat memang mengutarakan pendapat yang masuk akal. Saya yakin bukan saya saja yang bimbang dengan dilema ini. Banyak orang dengan pikiran yang kritis di luar sana sedang mencoba memikirkan jalan keluar yang tepat atas masalah ini.
Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opini Saya Di Balik Iklan Sampoerna "Nanti Juga Lo Paham"

 Merek tembakau yang satu ini memang sudah terkenal seantero nusantara. Para penikmat batang rokok pun sudah sangat mengetahui tentang keistimewaan rokok yang satu ini. Namun kepopuleran rokok ini tak begitu saja datang. Salah satu senjata utama dalam pemasarannya adalah iklan yang persuasif. Sudah begitu banyak iklan yang di terbitkan oleh perusahaan milik Putera Sampoerna ini. Namun ada satu iklan yang sangat menarik perhatian saya belakangan ini dan artikel ini saya maksudkan untuk menjelaskan pendapat saya tentang iklan yang bersangkutan.  Iklan terbaru dari Sampoerna Mild yang satu ini sungguh mengundang rasa penasaran saya. Bagaimana tidak? Scene-scene yang ditampilkan dalam iklan ini mengingatkan saya terhadap hal-hal tertentu. Di bawah ini akan saya jelaskan scene-scene yang saya maksud.  Disini terlihat ada seorang pria yang menggunakan atribut serba hitam sedang berdiri sendirian di atas gedung. Dan opini saya...  Scene ini merupakan si...

Apa Kabar KPK ?

 KKN(Korupsi, Kolusi, Nepotisme) di Indonesia sudah sangat menyatu dengan budaya masyarakatnya. Contoh sederhananya ada di sekitar kita. Pedagang yang curang dengan menyetel berat timbangannya. Murid SD yang diam-diam mengunyah gorengan tanpa membayar. Guru yang mengutip uang dari murid dengan seribu alasan yang selalu menyudutkan. Proses pembuatan KTP yang berbelit-belit hingga memungut biaya yang mencekik.   Mungkin karena alasan itulah, organisai yang saya anggap "paling jujur" di Indonesia terbentuk. Yap, itulah KPK(Komisi Pemberantasan Korupsi).

Ideologi Terkenal Dari Seluruh Dunia

 Negara adalah organisasi yang teramat rumit, namun di balik kerumitannya, ada satu ajaran atau tata cara yang dianut untuk melandasi seluruh proses dalam hal mengatur berjalannya sebuah negara. Di bawah ini akan saya jabarkan tentang ajaran-ajaran yang biasa di anut negara-negara di dunia. 1. Nazisme  Paham bentukan diktator Jerman ini di kenal sebagai salah satu paham dengan aturan terkejam di dunia. Para penganut Nazisme menganggap diri mereka termasuk dalam golongan Arya atau golongan termurni daripada golongan-golongan lainnya. Hal inilah yang menjadi dasar pembantaian Yahudi,Gipsy,Slavia dan kaum-kaum lemah secara besar-besaran kala itu. Penganutnya adalah Jerman itu sendiri saat masih di pimpin oleh Adolf Hitler. 2. Anarkisme  Paham yang satu ini mengajarkan pada para penganutnya bahwa kesejahteraan sejati harus di raih manusia itu sendiri, tanpa campur tangan ataupun intervensi dari pihak-pihak yang berada di atasnya.  Ajaran ini lah ya...